Rabu, 24 Juni 2015

KONTRIBUSI SARJANA PERTANIAN MUSLIM



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PAPER
“KONTRIBUSI SARJANA PERTANIAN MUSLIM”


Disusun Oleh :
Zeinal Arifin
NPM : 1425010027

FAKULTAS PERTANIAN PROGDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

SURABAYA JAWA TIMUR
2014/2015
Zaman sekarang memang sulit dimengerti mengapa dunia pertanian terasa begitu asing bagi para generasi penerus bangsa. Padahal negara kita yang merupakan salah satu negara Agraris yang sangat terkenal dengan Biodiversity-nya, jelaslah sangat mendukung dalam segala aspek publikasi formal dan informal.
Dengan paper ini saya ingin sedikit mengupas tentang peranan generasi muda di bidang pertanian, Memang dalam penulisan ini tentunya saran dan kritik kami harapkan karena dalam penulisan ini tentu ada kesalahan. Saya juga sangat bersyukur kepada Allah karena dengan Hidayah Nya dapat menyelesaikan tugas paper ini, Saya juga ucapkan terima kasih Kepada Ibu Dosen sebagai pembimbing, semoga Beliau tidak bosan mengkoreksi dan memberi bimbingan kepada saya, Supaya dalam penulisan kedepan tidak mengulangi kesalahan pada hal yang sama.
Sektor pertanian  sangat berperan penting terhadap kelangsungan hidup umat manusia. Sudah sejak lama sektor pertanian menjadi sektor vital dalam pembangunan umat manusia. Karena tidak hanya sebagai sumber pendapatan petani melainkan juga sebagai sumber pendapatan Negara dan sebagai penanggung jawab ketersediaan pangan bagi umat manusia. Sektor pertanian ini sudah digalakkan semenjak jaman Rasulullah S.A.W. Daratan Madinah yang semula subur semakin dikembangkan industri di bidang pertaniannya. Bahkan itu terjadi walaupun di masa perang.
Jumhur ulama berselisih pendapat mengenai profesi yang paling baik adalah profesi dalam perniagaan, pertukangan ataupun pertanian. Menurut Imam An-Nawawi dalam Shahihnya, pekerjaan yang baik dan afdhal ialah pertanian. Inilah pendapat yang sahih kerana ia merupakan hasil tangannya sendiri dan ia juga memberi manfaat kepada diri sendiri, umat Islam dan kepada binatang. Di samping itu bidang pertanian juga membawa para petani kepada sifat tawakkal. (Al-Majmuk: 9/54 & Shahih Muslim Syarh Imam An-Nawawi).
Kepentingan bidang pertanian pada pandangan Islam dapat dilihat dari banyaknya ayat al-Quran yang menyebutkan mengenai hasil tanaman dan buah- buahan yang beragam. Kegiatan pertanian dari aspek aqidah dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah. Hal ini kerena tanda kebesaran Allah SWT. dapat dilihat dengan jelas dalam proses kejadian tumbuh-tumbuhan atau tanaman. Melakukan usaha pertanian lebih membuat seseorang itu memahami hakikat sebenarnya tawakal kepada Allah SWT. dan beriman kepada kekuasaan-Nya.
Menurut Dr. Zainal Azam Abd. Rahman seorang cendikiawan Islam dalam tulisan beliau dalam akhbar Berita Harian bertarikh 6 Januari 2005, kegiatan pertanian menjadi fardu kifayah kerana manfaatnya lebih besar daripada manfaat pribadi. Kebanyakan fuqaha' Islam berpendapat bahwa pertanian adalah lebih afdal atau utama pada pandangan Islam dan suatu gagasan berbanding lain-lain jenis perniagaan dan perancangan projek-projek “Mega-Mega”. kerana manfaat pertanian lebih meluas dan menjangkau kehidupan rakyat justru kepentingannya tidak dapat dinafikan sebagai bidang    yang   membekalkan   makanan    kepada umat.
Begitu mulianya profesi dibidang pertanian ini lah yang melatar belakangi paper ini dibuat. Karena, Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Yaitu Khalifah yang turun temurun dan berkelanjutan untuk melestarikan alam. Alangkah mulianya jika manusia andil peran dalam pelestarian alam. Untuk melestarikan alam ini tentu yang diperlukan Pangan bagi seluruh makhluk., dan profesi dibidang pertanian inilah yang menjamin pangan bagi seluruh makhluk Allah.
Negara Indonesia menjadi negara agraris maju ,dengan menerapkan teknologi pertanian yang tepat.yang harus di pelopori oleh jiwa-jiwa muda Indonesia,supaya pertanian perekonomian Indonesia semakin maju.Kerana selama ini banyak produk pertanian yang harusnya Indonesia melimpah ,justru Indonesia menjadi pengimpor dari negara lain seperti jagung,kedelai dan hasil perternakan dan saat ini Indonesia memerlukan generasi muda yang memiliki jiwa wiraswasta yang tangguh untuk mengembangkan berbagai sektor terutama dibidang pertanian, perkebunan maupun peternakan.
Selaku mahasiswa maka sepatutnya lah kita dapat memberikan sebuah kontribusi terhadap perubahan bangsa ini. Mengingat peran dan fungsi mahasiswa yang telah dijabarkan secara indah tidak bisa di tunda apalagi sampai ditinggalkan. Kenapa kita harus memberikan kontribusi kepada negara ini ? Karena kita lahir dari tanah air ini, kita besar oleh tanah air ini dan kita mati pun di tanah air ini. Kita dibesarkan oleh uang-uang negara yang berasal dari pajak-pajak masyarakat yang setiap tahunnya seorang mahasiswa mendapatkan minimal 6 juta rupiah persemester untuk membiayai kuliahnya di perguruan tinggi.
Banyak mahasiswa pertanian yang bertanya tentang apa yang bisa mereka berikan sebagai tanda kontribusinya kepada negara ini maka sangat ironis sekali bahwasannya insan-insan cendikia berintelektualitas tinggi di bidang pertanian tidak mengetahui peran dan kontribusi apa yang akan diberikan untuk kemajuan pertanian. Kontribusi mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian sering dipersepsikan dan hanya terbatas bahwa kontribusi yang bisa dilakukan hanya melalui aksi-aksi demonstrasi mengkritisi kebijakan pertanian yang cenderung merugikan petani. Padahal kontribusi-kontribusi lain yang dapat diberikan oleh seorang mahasiswa pertanian dengan kekayaan khasanah jiwa dan semangat pertaniannya sangat banyak, misalnya melalui pendampingan petani dalam program bina desa pertanian, training-training yang dilakukan melalui kelembagaan mahasiswa di tingkat perguruan tinggi, kampanye membangun image pertanian dan lain sebagainya.
Memang awalnya sulit untuk merubah suatu keadaan. Namun jangan mudah menyerah, kita sebagai mahasiswa harus terus berjuang untuk kemajuan bangsa ini khusunya di bidang pertanian, Mahasiswa pertanian dituntut dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan pertanian yang sedang dihadapi bangsa dan negaranya dengan keluasan ilmu dan intelektualitasnya. Banggalah menjadi mahasiswa pertanian, wahai para calon petani berdasi, peternak berdasi, nelayan berdasi. Mudah-mudahan peran mahasiswa kedepannya dapan memajukan Negara kita tercinta ini khususnya di bidang pertanian.
“Kami menjadikan (di atas muka bumi ini tempat yang sesuai untuk dibuat) ladang-ladang kurma dan anggur. Kami pancarkan banyak mata air (di situ). Tujuannya supaya mereka boleh mendapat rezeki daripada hasil tanaman tersebut dan tanam-tanaman lain yang mereka usahakan. Adakah mereka berasa tidak perlu bersyukur?”
(Yasin : 34-35)
Kepentingan sektor pertanian dalam kehidupan manusia dan keperluannya begitu jelas sejak dulu. Sejak sekian lama sektor pertanian sentiasa diberikan penekanan oleh ahli agronomi dalam kajian dan tulisan mereka.
Dalam Islam, kegiatan pertanian merupakan salah satu daripada pekerjaan yang mulia dan amat digalakkan. Kepentingannya tidak dapat dinafikan lagi apabila hasil industri ini turut menyumbang kepada hasil makanan negara selain merupakan sumber pendapatan petani.
Dalam Al-Qur’an tentang pertanian banyak dibicarakan mulai dari macam tumbuhan hingga zakat yang harus dikeluarkan. Teknologi pertanian sendiri diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam rangka pendayagunaan sumber daya alam (pertanian) untuk kesejahteraan manusia. Tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi terkait dengan sumber daya alam dapat dirujuk pada QS. Yaasiin:
 “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan.” (QS Yaasiin: 33)
Ayat di atas menunjukkan bahwa pada awalnya bumi ibarat planet yang mati karena tidak ada kehidupan didalamnya. Namun dalam perkembangannya bumi menjadi tempat yang sesuai bagi kehidupan dan Allah menyediakan tanaman bagi manusia. Selain berfungsi sebagai penyuplai oksigen bagi kehidupan, dari tanaman juga dapat dipanen hasilnya, misalnya diambil biji atau buahnya  untuk dikonsumsi. Ayat di atas juga menunjukkan bahwa pada dasarnya tanaman harusnya dibudidayakan  agar dapat digunakan sebagai makanan. Tanpa adanya budidaya maka tanaman yang ada tidak akan mampu memenuhi kebutuhan manusia.
Upaya lain yang juga dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa pertanian adalah mencoba membuat varietas-varietas unggul yang dapat meningkatkan output pertanian Indonesia. Varietas yang dihasilkan melalui serangkaian penelitian dapat dibudidayakan dengan optimal agar output pertanian yang dihasilkan berpengaruh besar terhadap peningkatan perekonomian negara. Peningkatan perekonomian ini diharapkan dapat menghilangkan ketergantungan Indonesia akan impor produk pertanian selama ini. Selain itu diharapkan dapat mengurangi biaya kebutuhan pokok masyarakat sehingga masyarakat Indonesia tidak lagi dihantui dengan mahalnya harga kebutuhan pokok seperti beras, cabe, gula, minyak goreng dan lain sebagainya. Uang yang sebelumnya habis digunakan untuk biaya makan dapat disisihkan untuk membiayai pendidikan anak yang selama ini sempat terhambat bagi keluarga kurang mampu.
Setelah membaca uraian diatas. Tentunya sekarang kita mengetahui bahwa profesi di bidang pertanian dalam pandangan islam adalah profesi yang amat mulia karena bercocok tanam merupakan hasil dari tangan sendiri sebagaimana sabda Nabi Muhammad Solallahu’alaihi wasallam:
 “Tidaklah seorang memakan makanan yang lebih baik dari orang yang memakan dari hasil usaha tangannya, dan adalah Nabi Dawud ‘alaihi salam makan dari hasil tangannya           sendiri”.
Juga profesi dibidang pertanian dapat menolong umat manusia serta binatang karena tidak ada kebutuhan paling pokok melainkan makanan dan itu berasal dari tumbuhan.
Semoga apa yang kita sedang pelajari saat ini dapat kita amalkan setelah menjadi sarjana nanti. Karena,profesi dibidang pertanian ini amat mulia dan tidaklah menjadi sia-sia pekerjaan ini melainkan apa-apa yang ditanam menjadi sedekah sesuai sabda Rasulullah SAW:
 “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman tersebut bagi penanamnya menjadi sedekah, apa yang dicuri dari tanamannya tersebut bagi penanamnya menjadi sedekah, dan tidaklah seseorang merampas tanamannya melainkan bagi penanamnya menjadi sedekah”. (HR Muslim).
Sebaiknyanya pertanian dan petani di Indonesia  lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah agar tidak terjadi lagi krisis pangan di kemudian hari, seperti yang sedang berlangsung saat ini.
Serta masyarakat Indonesia terutama yang muslim seharusnya sudah mulai terbiasa untuk bercocok tanam karena dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri, serta mendapat ganjaran dan pahal dari Allah SWT.
Jangan lupa pula teknologi yang menunjang di sektor pertanian. Karena dengan adanya teknologi yang menunjang di sektor pertanian ini maka akan semakin menaikkan taraf hidup para petani. Serta dengan teknologi ini diharapkan dapat memperkecil kemungkinan untuk gagal panen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar