PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
PAPER
“KONTRIBUSI
SARJANA PERTANIAN MUSLIM”
Disusun
Oleh :
Zeinal
Arifin
NPM
: 1425010027
FAKULTAS PERTANIAN PROGDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
SURABAYA JAWA TIMUR
2014/2015
Zaman sekarang memang sulit
dimengerti mengapa dunia pertanian terasa begitu asing bagi para generasi
penerus bangsa. Padahal negara kita yang merupakan salah satu negara Agraris
yang sangat terkenal dengan Biodiversity-nya, jelaslah sangat mendukung dalam
segala aspek publikasi formal dan informal.
Dengan paper ini saya
ingin sedikit mengupas tentang peranan generasi muda di bidang pertanian,
Memang dalam penulisan ini tentunya saran dan kritik kami harapkan karena dalam
penulisan ini tentu ada kesalahan. Saya juga sangat bersyukur kepada Allah
karena dengan Hidayah Nya dapat menyelesaikan tugas paper ini, Saya juga
ucapkan terima kasih Kepada Ibu Dosen sebagai pembimbing, semoga Beliau tidak
bosan mengkoreksi dan memberi bimbingan kepada saya, Supaya dalam penulisan
kedepan tidak mengulangi kesalahan pada hal yang sama.
Sektor pertanian sangat berperan penting terhadap kelangsungan
hidup umat manusia. Sudah sejak lama sektor pertanian menjadi sektor vital
dalam pembangunan umat manusia. Karena tidak hanya sebagai sumber pendapatan
petani melainkan juga sebagai sumber pendapatan Negara dan sebagai penanggung
jawab ketersediaan pangan bagi umat manusia. Sektor pertanian ini sudah
digalakkan semenjak jaman Rasulullah S.A.W. Daratan Madinah yang semula subur
semakin dikembangkan industri di bidang pertaniannya. Bahkan itu terjadi
walaupun di masa perang.
Jumhur ulama berselisih pendapat mengenai
profesi yang paling baik adalah profesi dalam perniagaan, pertukangan ataupun
pertanian. Menurut Imam An-Nawawi dalam Shahihnya, pekerjaan yang baik dan
afdhal ialah pertanian. Inilah pendapat yang sahih kerana ia merupakan hasil
tangannya sendiri dan ia juga memberi manfaat kepada diri sendiri, umat Islam
dan kepada binatang. Di samping itu bidang pertanian juga membawa para petani
kepada sifat tawakkal. (Al-Majmuk: 9/54 & Shahih Muslim Syarh Imam
An-Nawawi).
Kepentingan bidang pertanian pada
pandangan Islam dapat dilihat dari banyaknya ayat al-Quran yang menyebutkan
mengenai hasil tanaman dan buah- buahan yang beragam. Kegiatan pertanian dari
aspek aqidah dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah. Hal ini kerena
tanda kebesaran Allah SWT. dapat dilihat dengan jelas dalam proses kejadian
tumbuh-tumbuhan atau tanaman. Melakukan usaha pertanian lebih membuat seseorang
itu memahami hakikat sebenarnya tawakal kepada Allah SWT. dan beriman kepada
kekuasaan-Nya.
Menurut Dr. Zainal Azam Abd. Rahman
seorang cendikiawan Islam dalam tulisan beliau dalam akhbar Berita Harian
bertarikh 6 Januari 2005, kegiatan pertanian menjadi fardu kifayah kerana manfaatnya
lebih besar daripada manfaat pribadi. Kebanyakan fuqaha' Islam berpendapat bahwa
pertanian adalah lebih afdal atau utama pada pandangan Islam dan suatu gagasan
berbanding lain-lain jenis perniagaan dan perancangan projek-projek
“Mega-Mega”. kerana manfaat pertanian lebih meluas dan menjangkau kehidupan
rakyat justru kepentingannya tidak dapat dinafikan sebagai bidang yang
membekalkan makanan kepada umat.
Begitu mulianya profesi dibidang
pertanian ini lah yang melatar belakangi paper ini dibuat. Karena, Allah
menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Yaitu Khalifah
yang turun temurun dan berkelanjutan untuk melestarikan alam. Alangkah mulianya
jika manusia andil peran dalam pelestarian alam. Untuk melestarikan alam ini tentu
yang diperlukan Pangan bagi seluruh makhluk., dan profesi dibidang pertanian
inilah yang menjamin pangan bagi seluruh makhluk Allah.
Negara Indonesia
menjadi negara agraris maju ,dengan menerapkan teknologi pertanian yang
tepat.yang harus di pelopori oleh jiwa-jiwa muda Indonesia,supaya pertanian
perekonomian Indonesia semakin maju.Kerana selama ini banyak produk pertanian
yang harusnya Indonesia melimpah ,justru Indonesia menjadi pengimpor dari
negara lain seperti jagung,kedelai dan hasil perternakan dan saat ini Indonesia
memerlukan generasi muda yang memiliki jiwa wiraswasta yang tangguh untuk
mengembangkan berbagai sektor terutama dibidang pertanian, perkebunan maupun
peternakan.
Selaku mahasiswa maka
sepatutnya lah kita dapat memberikan sebuah kontribusi terhadap perubahan
bangsa ini. Mengingat peran dan fungsi mahasiswa yang telah dijabarkan secara
indah tidak bisa di tunda apalagi sampai ditinggalkan. Kenapa kita harus
memberikan kontribusi kepada negara ini ? Karena kita lahir dari tanah air ini,
kita besar oleh tanah air ini dan kita mati pun di tanah air ini. Kita
dibesarkan oleh uang-uang negara yang berasal dari pajak-pajak masyarakat yang
setiap tahunnya seorang mahasiswa mendapatkan minimal 6 juta rupiah persemester
untuk membiayai kuliahnya di perguruan tinggi.
Banyak mahasiswa
pertanian yang bertanya tentang apa yang bisa mereka berikan sebagai tanda
kontribusinya kepada negara ini maka sangat ironis sekali bahwasannya
insan-insan cendikia berintelektualitas tinggi di bidang pertanian tidak
mengetahui peran dan kontribusi apa yang akan diberikan untuk kemajuan
pertanian. Kontribusi mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian sering
dipersepsikan dan hanya terbatas bahwa kontribusi yang bisa dilakukan hanya
melalui aksi-aksi demonstrasi mengkritisi kebijakan pertanian yang cenderung
merugikan petani. Padahal kontribusi-kontribusi lain yang dapat diberikan oleh
seorang mahasiswa pertanian dengan kekayaan khasanah jiwa dan semangat
pertaniannya sangat banyak, misalnya melalui pendampingan petani dalam program
bina desa pertanian, training-training yang dilakukan melalui kelembagaan
mahasiswa di tingkat perguruan tinggi, kampanye membangun image pertanian dan
lain sebagainya.
Memang awalnya sulit
untuk merubah suatu keadaan. Namun jangan mudah menyerah, kita sebagai
mahasiswa harus terus berjuang untuk kemajuan bangsa ini khusunya di bidang
pertanian, Mahasiswa pertanian dituntut dapat menyelesaikan
permasalahan-permasalahan pertanian yang sedang dihadapi bangsa dan negaranya
dengan keluasan ilmu dan intelektualitasnya. Banggalah menjadi mahasiswa
pertanian, wahai para calon petani berdasi, peternak berdasi, nelayan berdasi.
Mudah-mudahan peran mahasiswa kedepannya dapan memajukan Negara kita tercinta
ini khususnya di bidang pertanian.
“Kami menjadikan (di
atas muka bumi ini tempat yang sesuai untuk dibuat) ladang-ladang kurma dan
anggur. Kami pancarkan banyak mata air (di situ). Tujuannya supaya mereka boleh
mendapat rezeki daripada hasil tanaman tersebut dan tanam-tanaman lain yang
mereka usahakan. Adakah mereka berasa tidak perlu bersyukur?”
(Yasin : 34-35)
Kepentingan sektor pertanian dalam
kehidupan manusia dan keperluannya begitu jelas sejak dulu. Sejak sekian lama
sektor pertanian sentiasa diberikan penekanan oleh ahli agronomi dalam kajian dan
tulisan mereka.
Dalam Islam, kegiatan pertanian merupakan
salah satu daripada pekerjaan yang mulia dan amat digalakkan. Kepentingannya
tidak dapat dinafikan lagi apabila hasil industri ini turut menyumbang kepada
hasil makanan negara selain merupakan sumber pendapatan petani.
Dalam Al-Qur’an tentang pertanian banyak
dibicarakan mulai dari macam tumbuhan hingga zakat yang harus dikeluarkan.
Teknologi pertanian sendiri diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam
rangka pendayagunaan sumber daya alam (pertanian) untuk kesejahteraan manusia.
Tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi terkait dengan sumber daya alam
dapat dirujuk pada QS. Yaasiin:
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) yang besar
bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan
darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan.” (QS Yaasiin: 33)
Ayat di atas menunjukkan bahwa pada
awalnya bumi ibarat planet yang mati karena tidak ada kehidupan didalamnya.
Namun dalam perkembangannya bumi menjadi tempat yang sesuai bagi kehidupan dan
Allah menyediakan tanaman bagi manusia. Selain berfungsi sebagai penyuplai
oksigen bagi kehidupan, dari tanaman juga dapat dipanen hasilnya, misalnya
diambil biji atau buahnya untuk
dikonsumsi. Ayat di atas juga menunjukkan bahwa pada dasarnya tanaman harusnya
dibudidayakan agar dapat digunakan
sebagai makanan. Tanpa adanya budidaya maka tanaman yang ada tidak akan mampu
memenuhi kebutuhan manusia.
Upaya lain yang juga
dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa pertanian adalah mencoba membuat
varietas-varietas unggul yang dapat meningkatkan output pertanian Indonesia.
Varietas yang dihasilkan melalui serangkaian penelitian dapat dibudidayakan
dengan optimal agar output pertanian yang dihasilkan berpengaruh besar terhadap
peningkatan perekonomian negara. Peningkatan perekonomian ini diharapkan dapat
menghilangkan ketergantungan Indonesia akan impor produk pertanian selama ini.
Selain itu diharapkan dapat mengurangi biaya kebutuhan pokok masyarakat
sehingga masyarakat Indonesia tidak lagi dihantui dengan mahalnya harga
kebutuhan pokok seperti beras, cabe, gula, minyak goreng dan lain sebagainya.
Uang yang sebelumnya habis digunakan untuk biaya makan dapat disisihkan untuk
membiayai pendidikan anak yang selama ini sempat terhambat bagi keluarga kurang
mampu.
Setelah membaca uraian diatas. Tentunya
sekarang kita mengetahui bahwa profesi di bidang pertanian dalam pandangan
islam adalah profesi yang amat mulia karena bercocok tanam merupakan hasil dari
tangan sendiri sebagaimana sabda Nabi Muhammad Solallahu’alaihi wasallam:
“Tidaklah seorang memakan makanan yang lebih
baik dari orang yang memakan dari hasil usaha tangannya, dan adalah Nabi Dawud
‘alaihi salam makan dari hasil tangannya sendiri”.
Juga profesi dibidang pertanian dapat
menolong umat manusia serta binatang karena tidak ada kebutuhan paling pokok
melainkan makanan dan itu berasal dari tumbuhan.
Semoga apa yang kita sedang pelajari saat
ini dapat kita amalkan setelah menjadi sarjana nanti. Karena,profesi dibidang
pertanian ini amat mulia dan tidaklah menjadi sia-sia pekerjaan ini melainkan
apa-apa yang ditanam menjadi sedekah sesuai sabda Rasulullah SAW:
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman
melainkan apa yang dimakan dari tanaman tersebut bagi penanamnya menjadi
sedekah, apa yang dicuri dari tanamannya tersebut bagi penanamnya menjadi
sedekah, dan tidaklah seseorang merampas tanamannya melainkan bagi penanamnya
menjadi sedekah”. (HR Muslim).
Sebaiknyanya pertanian dan petani di
Indonesia lebih diperhatikan lagi oleh
pemerintah agar tidak terjadi lagi krisis pangan di kemudian hari, seperti yang
sedang berlangsung saat ini.
Serta masyarakat Indonesia terutama yang
muslim seharusnya sudah mulai terbiasa untuk bercocok tanam karena dapat
memenuhi kebutuhan pangan sendiri, serta mendapat ganjaran dan pahal dari Allah
SWT.
Jangan lupa pula teknologi yang menunjang
di sektor pertanian. Karena dengan adanya teknologi yang menunjang di sektor
pertanian ini maka akan semakin menaikkan taraf hidup para petani. Serta dengan
teknologi ini diharapkan dapat memperkecil kemungkinan untuk gagal panen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar